Selasa, 17 Juni 2008

Perusahaan Taksi VS Kejaksaan Agung

Ridwan Hardiawan S.PSi

Pagi ini ketika saya sedang sarapan di warung bawah secara tidak sengaja saya makan bareng dengan seorang pengemudi taksi dari salah satu perusahaan taksi terkenal di Jakarta. saya perhatikan dia begitu rapi dengan wajah sumringah saya coba untuk ngobrol-ngobrol dengan pengemudi tersebut.

Dia bercerita banyak tentang pekerjaannya sekarang, bahwa dia pernah ada penumpang yang tertinggal barangnya berupa handphone di jok belakang, sebut saja namanya Pak Amin. Dia begitu kaget dan langsung melaporkan ke Perusahaan, Pak Amin berkata dalam hati, "wah bagus sekali ini handphone boleh juga nih, tapi hati kecil saya berkata, bagaimana mungkin telepon ini saya ambil terus penumpang tahu identitas saya dan melaporkan kepada perusahaan nanti saya dipecat dan mana tega saya ngasih makan anak istri saya dengan uang haram ".
"kalau di perusahaan saya sistemnya sudah bagus pak, semuanya bisa ketahuan kalo ada pengemudi yang macam-macam jadi kita tidak berani, misalnya ada orang yang punya kelakuan yang engga bener diluar tapi kalau sudah kerja di perusahaan saya pasti ngga' berani macam-macam soalnya sistemnya kuat banget pak" kata pak Amin seraya melahap sarapan paginya.

saya jadi teringat akan kasus kejaksaan agung yang melibatkan para JAM nya berkolusi dengan terpidana kasus BLBI melalui calonya artalyta alias ayin yang berhasil disadap oleh KPK.
yang saya heran mereka adalah para "Aparat Penegak Hukum" yang Notabene adalah ujung tombak penegakan hukum dinegara Indonesia tercinta ini.
Saya jadi berfikir bagaimana mungkin seorang penegak hukum tidak memiliki hati nurani yang membiarkan seorang pengemplang dana BLBI yang jelas-jelas merugikan negara triliunan rupiah hendak di SP3 alias dibebaskan dari segala tuntutan, dimana hati nuraninya dan bagaimana sistem yang berlaku di lingkungan kejaksaan agung. Apakah ada yang salah terhadap manusianya atau sistem peradilan nya kah?????

Atau diganti saja Para Jaksa Agung Muda tersebut dengan Pak Amin yang seorang supir taksi tersebut ????

Saya berpikir mungkin harus ada revolusi besar-besaran dan bukan lagi reformasi lagi di lingkungan Pemerintahan RI dari akar rumput sampat pucuk pohon, seperti apa yang dilakukan oleh pemerintahan China sehingga saat ini China bisa jauh lebih maju dan dan menjadi negara yang disegani di dunia.

mungkin ini adalah pelajaran bagi kita bahwa harus belajar mengasah hati nurani kita, artinya apabila berada pada lingkungan yang salah tetapi memiliki hati nurani yang kuat maka kita akan jauh lebih mendengar hati nurani dibanding lingkungan.

Semoga dilingkungan Pemerintahan Indonesia banyak memiliki Pak Amin-Pak Amin lain terutama para pejabatnya sehingga lebih banyak pejabat-pejabat atau para pegawainya yang memiliki hati nurani yang bersih sehingga Indonesia jauh lebih baik dan lebih maju.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar