Rabu, 28 November 2007

Enterpreneurship Rasulullah

saya membaca sebuah artikel dari KH Abdullah Gymnastiar, saya sangat tertarik dengan artikel ini sangat membangkitkan, memotivasi, dan inspiratif. Sehingga saya tertarik untuk memasukan artikel ini dalam blogsite saya, selamat membaca dan mudah-mudahan bermanfaat.

Sahabat-sahabat, ternyata dalam kajian tentang Rasulullah, ada saat yang kurang kita bahas. Kebanyakan kita bahas adalah mulai dari umur 17 tahun sampai 20 tahun. Kita tahu mengenai beliau ketika umur 25 tahun tetapi dengan imej yang negatif, yaitu seorang pemuda menikahi jandakaya raya. Padahal kalau dilihat dari maharnya mencapai 20 ekor unta muda yang jika dihargai sekarang kurang lebih setengah milyar rupiah, bayangkan saja...

Hal lainnya yang amat jarang kita bahas adalah bagaimana Muhammad menjadi professional. Umat Islam sekarang menjadi babak belur, karena kita tidak mengerti bagaimana menjadi professional. Mengurus masjid kecil, wc bahkan sandal saja repot sekali. Hal yang perlu kita kembangkan adalah jiwa entrepreneur.

Rasulullah sebagai bukti bahwa dengan memiliki jiwa entrepreneur maka orang akan mampu mengendalikan apa saja. Contohnya di Singapura yang merupakan negara pedagang walaupun mereka tidak mempunyai sumber daya. Taiwan, Jepang bahkan Korea hampir menguasai dunia.

Rasulullah dilahirkan dalam keadaan yatim. Dalam usia enam tahun ibunya meninggal dalam perjalanan kembali dari Yatrib setelah menengok kuburan ayahnya. Usia 6tahun beliau sudah yatim-piatu dan tidak punya pegangan. Sampai usia 8 tahun 2 bulan dibina dan didik kakeknya Abdul Muthalib yang cukup berada.

Di usia ini kakeknya wafat, setelah itu ia dalam perlindungan pamannya AbuThalib yang tidak sekaya kakeknya, mulai saat itulah pemuda kecil Muhammad menggembala kambing, mencari nafkah sendiri. Usia 12 tahun Rasul diajak pamannya dalam perjalanan dagang pertama kali ke Syria. Syria itu jaraknya ribuan kilometer.

Bayangkan umur 12 tahun tidak pakai pesawat atau mobil!!!. Anak-anak kita umur12 tahun sedang malas-malasnya. Masa kecil kita bukan masa teruji, bukan masa tertempa. Semua dimudahkan oleh orang tua kita. Disini saya akan membahas kenapa kita ini menjadi warga yang looser.

Saudara-saudara sekalian,
Sepulang dari perjalanan dagang pertamanya, beliau begitu sering bisnis
bahkan sampai ke seluruh JazirahArab sudah terkenal seorang professional muda bernama Muhammad. Di usia 25 tahun, beliau menikah dengan seorang konglomerawati bernama Khadijah. Setelah genap hampir sepuluh kali perjalanan dagang yang beliau tempuh, kalau setiap kali perjalanan dagang beliau mendapatkan untung dua ekor unta betina. Subhanallah...

Maka ketika meminang Siti Khadijah beliau memberi maskawin sebesar duapuluh ekor unta muda atau kurang lebih setengah milyar rupiah ! Mana ada pengusaha muda di Indonesia yang mau memberi mahar begitu besar kepada istrinya. Coba cari sekarang ada atau tidak di Indonesia seseorang yang sudah berani menikah dengan memberi mahar setengah milyar. Paling top orang kaya itu seperangkat alat sholat.

Jadi kita bisa membayangkan bagaimana dashyatnya Muhammad muda ini. Hal ini yang jarang kita pelajari, bagaimana etos kerja beliau padahal beliau tidak ada uang, tidak ada keahlian. Jadi saudara-saudara, jangan
merasa malu lahir dari orang tua yang miskin, Rasul bahkan tidak punya bapak.

Jangan merasa berpendidikan rendah, Nabi saja tidak sekolah. Jangan merasa tidakpunya modal, Nabi tidak punya modal sama sekali. Tidak ada alasan. Kita itu paling hobi memperbanyak alasan. Padahal alasan memperjelas kelemahan kita.

Jadi bangsa ini mau sesulit apapun, tidak ada pilihan bagi kita kecuali kita bangkit dengan semangat. Saya termasuk yang tidak mau pusing dengan keadaan sekarang kalau akhirnya akan melemahkan semangat. Situasi sesulit apapun, pilihannya cuma satu yaitu kita harus bangkit bersama-sama.

Mengeluh, mencela tidak akanmenyelesaikan masalah, kalau ada yang dapat terselesaikan dengan masalah, silakan saja mengeluh sepuasnya. Kalau ada yang bisa selesai dengan umpatan dan makian, silakan mengumpat. Kita tidak punya waktu, waktu kita terbatas. Satu-satunya pilihan adalah kita harus bangkit. Allah Maha Kaya, mau seperti apa saja keadaanya, rezeki Allah tidak akan berkurang. Ini rumusnya yang akan kita coba bahas.

Rekan-rekan sekalian, para orang tua, jangan merasa sudah tua. Tenang saja kita masih punya anak cucu. Para kaum muda ini kesempatan bahwa kita sudah disiapkan sukses oleh Allah. Sudah diilhamkan potensi sholeh/bejat. Kita sebelum dilahirkan ke dunia sudah pernah bertarung dengan 150 juta pesaing yaitu sel sperma dan yang jadi menemui sel telur adalah kita. We are the winner. Kita pernah memasuki persaingan dan kita menang. Kenapa kalau sudah hidup jadi kalah ??

Jadi tekad harus kita canangkan dari sekarang. Kalau kita lihat sejarah,
baru tahun 1984 ilmu wirausaha ini mulai dikembangkan, padahal Nabi Muhammad SAW sudah 1500 tahun yang lalu mencanangkan bahwa kita itu bisa kokoh dan kuat justru dengan kewirausahaan yang ada. Kuncinya ternyata semua wirausahawan sejati tergantung dari masa kecilnya.

Masa kecil seseorang itulah yang menentukan kualifikasi enterpreneurship orang tersebut. Kalau masa kecilnya selalu dimanja, selalu ditolong maka bersiaplah menuai anak yang tidak berdaya. Para pengusaha kita sedikit yang masa kecilnya susah.

Saudara-saudaraku, bagi yang masih muda, jangan bercita-cita punya pekerjaan setelah lulus. Mulai sekarang kalau saya lulus, saya ingin membuat pekerjaan, tidak perlu melamar kemanapun. Langsung jadi Direktur Utama merangkap staf dan pegawai inti. Bangsa ini tidak akan selesai hari ini. Mulailah tanamkan jiwa enterpreneurship pada anak-anak kita. Ingatlah pada waktu kita kecil, waktu belajar jalan, bediri sedikit sudah jatuh. Bangkit lagi, benjol berdarah dan apakah kita putus asa ? apakah kita mengeluh ?.

Potensi untuk berani bertindak sudah ada hanya orang tua yang dapat melemahkan semangat kita. Dilarang naik kursi takut jatuh, dilarang main pisau nanti berdarah. Dia tidak pernah punya pengalaman untuk mengambil pilihan. Dia tidak pernah punya pengalaman untuk mengetahui resiko dari tindakannya.

Menyelesaikan bangsa kita sekarang bukan saja oleh kita sekarang, dengan mempersiapkan keturunan kita juga merupakan tanggung jawab kita kepada umat ke depan. Tidak pernah ada kata terlambat. Didik anak-anak kita dari kecil buat jadi mandiri, bebas, berani bertanggung jawab supaya dia percaya diri.

Kalau dia jatuh biarkan saja. Ini adalah membangun bangsa ini. Ini adalah membangun masa depan umat, yaitu bagaimana para orang tua membangun anak-anaknya. Kalau mereka mau jajan harus ada pertaruhannya, setiap rupiah harus ada perjuangannya.

Latih anak-anak kita untuk selalu bertanggung jawab terhadap apa yang dia lakukan. Orang tua yang memanjakan anaknya sengsaranya juga akan kembali ke orang tua. Latihlah entrepreneurship dari uang jajan bulanan yang bertanggungjawab pemakaiannya. Semoga Allah mengampuni segala kesalahan kita. Saya semenjak SD sampai SMA sudah berjualan, lulus kuliah tidak pernah mengambil ijazah sampai sekarang.

Alhamdulillah, rezeki Allah tidak kemana-mana. Allahuakbar, Allah Maha Besar sampai sekarang mampu membangun Daarut Tauhiid sampai sebegini besar. Tapi ini benar-benar membuat keyakinan jika jiwa entrepreneurship tertanam pada diri-diri kita, kita tidak pernah takut menghadapi situasi apapun. Kalau saja ini dikelola oleh orang-orang yang berjiwa wirausaha yang baik pasti akan sukses.

Bagaimana mungkin dengan alam yang begitu kaya kita bisa miskin, cuma kita saja yang bodoh sampai tertipu tetangga karena kita tidak mengerti cara mengelolanya. Saudara-saudaraku sekalian, hikmahnya yang pertama adalah hati-hati dengan masa kecil, masa muda. Para mahasiswa sebaiknya sambil kuliah sambil cari nafkah. Pengalaman sudah harus dirintis, nantinya waktu kuliahnya sama hasilnya akan berbeda dengan orang lain.

Kedua, Nabi Muhammad SAW sebelum diangkat sebagi nabi tidak punya apa-apa, mengapa setelah itu dapat menjadi orang kaya tanpa modal. Karena modal yang beliau punyai adalah Al-Amin yaitu orang yang kredibel. Mulai sekarang kita harus buat track record menjadi orang yang terpercaya dalam kehidupan kita. Modal kita itu adalah nama baik kita.

Demi Allah, uang itu kecil.
Nama baiklah yang mahal. Mulai sekarang jangan pernah terpikir untuk licik. Mulut kita satu-satunya initidak boleh lagi berdusta. Mulut ini yang membuat kita kehilangan hidup, uang,dan kehormatan kita. Jangan main-main soal bohong ini. Biar kita diremehkan, disisihkan dan dikeluarkan karena kita jujur.

Daripada kita sebaliknya karena kita tidak pernah menikmati hidup selama kita berbohong. Cari rezeki tidak perlu bohong, Allah SWT sudah tahu kebutuhan kita daripadakita sendiri. Tiap kita itu sudah ditentukan
rezekinya, tidak mungkin Allah menciptakan kita tanpa rezeki.

Rezeki dapat dibagi menjadi tiga, yaitu rezeki yang pertama adalah rezeki yang dijamin pasti ada, yaitu makan. Pada saat kita bayi kita tidak bisa mencari makan, apakah kita takut. Hal ini karena kita yakin sudah dijamin. Satu kesulitan mendatangkan dua kemudahan pada saat kita hendak terlahirkan.

Ari-ari dipotong setelah itu mendapatkan makanan dari dua air susu ibu. Jadi setelah kita sebesar ini, apakah masih takut tidak makan. Yang harus kita takuti adalah makan makanan yang kita tidak tahu halal/haramnya. Demi Allah, kita akan ada rezekinya.

Rezeki yang kedua adalah rezeki yang digantungkan. Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum, sampai kaum itu merubah nasibnya sendiri. Semua sudah ada ukurannya sendiri.

Justru akan gawat kalau rezeki kita sama semua. Kalau kita mencarinya di jalan Allah. Rezeki dapat, pahala dapat, barokah namanya. Kalau mau licik boleh-boleh saja. Rezeki dapat, dosa dapat, haram namanya.

Pencuri, koruptor itu maling hartanya sendiri. Kalau dia sholeh pasti ketemu rezekinya itu. Tidak perlu pakai licik. Tidak mungkin Allah menyediakan rezeki kalau harus pakai licik. Jujurlah pasti akan ketemu rezeki tersebut, mau kemana lagi. Ingatlah teori bayi, ketika menangis dengan suara pelan sang ibu hanya menenangkan dan tidak memberi makan. Kemudian si bayi menangis dengan berteriak tentu akan menarik perhatian dan ibu akan memberi makan kepadanya.

Saudara-saudara,
Saya khawatir kita apes seperti ini bukan tidak ada jatah kita, tapi kita
tidak mengambilnya hanya sedikit. Jangan-jangan jatah saudara seratus juta perbulan tapi mengambilnya hanya lima ratus ribu. Jika sudah bekerja keras itu masih belum cukup. Bekerja keras itu urusan fisik, bekerja cerdas itu urusan otak dan bekerja ikhlas itu urusan hati. Kalau ketiganya jalan baru ketemu.

Tanpa bermaksud meremehkan saudara kita tukang becak itu tidak kurang kerja kerasnya. Karena kalau tidak didorong tidak akan maju, tapi hasilnya hanya sepuluh ribu perhari. Tidak cukup mengandalkan otot saja, hati dan otak harus diperhatikan. Maka saudara-saudara jangan sampai berpikir licik untuk mendapatkan rezeki, rezeki itu tidak akan kemana-mana.

Rezeki yang ketiga adalah rezeki yang dijanjikan. Kita harus jatahkan setiap mendapatkannya harus langsung dikeluarkan sedekah/zakatnya. Demi Allah, Allah sudah berjanji barangsiapa yang ahli syukur nikmat yang ada Allah akan tambahkan. Tidak akan berkurang harta dengan sedekah, kecuali bertambah dan bertambah. Inilah rumusnya kalau tidak mau uang kita sia-sia.

Walhamdulillahi Robbil'alamin.

Jumat, 16 November 2007

PEMBANGUNAN JALAN TOL UNTUK SEMUA


Jumlah kendaraan yang meningkat saat ini tidak didukung oleh jumlah ruas jalan yang dibangun yang mengakibatkan terjadinya kemacetan hampir diseluruh ruas jalan di Jabodetabek, hal tersebut didukung pula oleh perluasan pemukiman diluar ibukota Jakarta seperti di Tangerang, Bekasi, Bogor dan Depok yang menyebabkan terjadinya arus komuter dari luar Jakarta menuju ke Ibukota.

Pemerintah baik Pusat dan Daerah harus memutar otak untuk mengantisipasi kondisi tersebut diantaranya dengan dibangunnya busway di sejumlah ruas di ibukota yang tanpa disertai dengan pembangunan infrastruktur terlebih dahulu sehingga memperparah kondisi kemacetan diibukota Jakarta, ditambah lagi dengan pembangunan MRT (Mass Rapid Transportation) yang sampai saat ini belum jelas juntrungannya, selain itu sebelumnya Pemerintah Daerah juga memberlakukan sistem three in one di sejumlah jalan protokol di Jakarta hanya memindahkan titik kemacetan disejumlah jalan alternatif Jakarta.

Baru-baru ini Pemerintah akan merencanakan ERP atau penggunaan tiket untuk melewati jalan protokol di Jakarta seperti di Jalan Sudirman dan jalan Husni Thamrin, tentunya pengguna jalan harus membayar sejumlah uang tertentu untuk masuk kejalan tersebut.

Tahun dekade tahun 1990-an Pemerintah mulai merencanakan pembangunan jalan tol dalam kota setelah dianggap berhasil membangun ruas jalan tol Cawang – Priok, program ini dilanjutkan dengan membangun Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta atau Jakarta Outer Ring Road (JORR) ruas Kp Rambutan – Lebak Bulus. Setelah jalan ini selesai seluruhnya pada tahun 2004 maka dilanjutkan sampai Cikunir yang diselesaikan pada bulan Agustus 2007. Pemerintah terus melanjutkan program tersebut dengan membuka ruas Jalan Tol penyangga ibukota dengan membuka Jalan Tol Ruas Cinere – Jagorawi, Ruas Depok – Antasari, Jagorawi – Cibitung dan sejumlah ruas jalan tol dalam kota.

Jalan Tol merupakan salah satu alternatif yang dinilai cukup layak untuk mengantisipasi ledakan arus komuter dari daerah penyangga pemukiman Jakarta, dan juga merupakan salah satu alternatif memajukan daerah sekitar yang dilalui oleh jalan tol karena membuka akses untuk wilayah yang dilalui jalan tersebut.

Saat ini Jalan Tol yang dibangun tersebut membutuhkan dana yang besar untuk membangun dan mengelolanya oleh karena itu, Pemerintah merasa program ini harus berhasil, tetapi karena keterbatasan dana Pemerintah mengundang para investor untuk menanamkan modal guna membangun jalan tol tersebut dengan perjanjian konsesi pengelolaan selama lebih dari 30 tahun kepada para investor.

PT. Translingkar Kita Jaya merupakan konsorsium dari 4 perusahaan di Indonesia terdiri dari PT. Transindo Karya Investama yang merupakan anak Perusahaan Kelompok Kompas Gramedia, PT. Waskita Karya, PT. Jalantol Lingkarluar Jakarta dan PT. Kopnatel Jaya berhasil memenangkan tender pembangunan dan pengelolaan Jalan Tol Ruas Cinere – Jagorawi dari Pemerintah.

Semoga niat baik Pemerintah melalui PT. Translingkar Kita Jaya untuk membangun ruas tol tersebut senantiasa mendapatkan kelancaran guna memajukan wilayah regional pada khususnya dan Pemerintah pada umumnya, selain itu juga dapat memajukan Kota Depok dan sekitarnya dan memudahkan arus komuter dari wilayah sekitarnya menuju Ibukota kita tercinta ini.

Selasa, 06 November 2007

ARTI SEBUAH KEBEBASAN

Oleh : Ridwan Hardiawan S.Psi

Pada tahun 1998 menggelegaklah semua keterhimpitan, ketidakbebasan, pembredelan dan segala sesuatu yang menghambat ketidakleluasan rakyat terhadap apa yang namanya Aspirasi, timbulah bentuk reformasi disegala bidang yang dimulai oleh kaum mahasiswa dan menyebar keseluruh [elosok Negeri ini.

Reformasi memiliki harga yang mahal dinegeri ini dengan gugurnya para pejuang reformasi dan tewasnya rakyat tidak berdosa, mereka gugur untuk negara ini bukan untuk sebuah kesia-siaan. Waktu bergulir zaman berganti, arti sebuah reformasi menjadi bias dengan arti kebebasan.

Reformasi pers ditandai dengan kebebasan pers yang pada akhirnya bergulirlah media-media dengan gambar para perempuan muda dengan busana yang sangat minim yang mengundang birahi, infotainment dengan berita gunjingan para pesohor negeri yang sibuk kawin-cerai, dan gaya hidup yang hedonis menjadi komoditi pers yang “menjual”, para politikus yang sibuk bermain “politik kepentingan” berbicara layaknya manusia sempurna.

Rakyat yang berdemonstrasi entah membela siapa, gontok-gontokan berkelahi entah mendukung yang mana, para politikus muda berbicara entah apa tujuannya, sehingga terkadang kita menjadi bingung mana yang benar dan mana yang salah.

Para pemuda semakin tidak mengenal siapa figur yang menjadi panutan, mereka sibuk dengan gaya hidup yang serba praktis, prestise, dan bahkan apatis. Sehingga mencari kesenangan dengan cara mereka sendiri, lihatlah fenomena belakangan ini jumlah pemakai Narkoba meningkat drastis sejak tahun 1998 hampir dua kali lipatnya bertambah setiap tahun, pergaulan bebas yang mengakibatkan remaja hamil diluar nikah bahkan pengguguran kandungan mencapai angka yang fantastis beberapa tahun belakangan ini, dan angka pengidap HIV AIDS semakin bertambah, baik melalui hubungan seks maupun melalui jarum suntik Narkoba.

Yang saat ini menjadi sorotan adalah kasus gank motor di Jawa Barat tepatnya di Bandung dan sekitarnya yang sangat meresahkan, mereka memiliki motto berani melawan orangtua, berani melawan aparat, dan berani melakukan tindakan kriminal, mereka sudah menelan korban tewas sampai pertangahan tahun 2007 saja 3 orang tewas dibantai oleh gank motor tersebut. Mereka mengartikan kebebasan secara salah kaprah, antikemapanan, dan antisosial

Sejarah membuktikan bahwa setiap perubahan membutuhkan pengorbanan tetapi pengorbanan bukan untuk suatu kesia-siaan tetapi untuk pengorbanan, Restorasi Meiji merubah Jepang dari negara tradisional menjadi negara industri yang membutuhkan pengorbanan para tentara kerajaan yang tidak rela negaranya berubah tetapi saat ini semua rakyat jepang merasakan perubahan tersebut sangat menguntungkan. Bagaimana di Indonesia kita sudah terlalu lama tenggelam dalam eforia kebebasan tanpa kendali, apa yang kita butuhkan dalam mengendalikan perubahan ini :


1. Siapkan para pemimpin yang dapat menjadi figur masyarakat dimana kehidupannya bersahaja, keluarganya memberikan inspirasi bagi kepada seluruh keluarga diseluruh bangsa Indonesia, tutur katanya dapat dipercaya, ketaqwaannya tidak diragukan, pendidikannya memadai bagi kepemimpinannya.

2. Letakan Hukum sebagai panglima tertinggi di negeri ini, ciptakan kepastian hukum bagi rakyat, jauhkan hukum dan perangkatnya dari KKN, nilai yang mahal dari suatu produk hukum adalah kekonsistenan dari suatu produk hukum.

3. Realisasikan dana pendidikan sebesar 20 % dari APBN agar dapat tercipta pendidikan Indonesia yang berkualitas sehingga dapat menghapuskan anak putus sekolah dan buta huruf di Indonesia.

4. Ciptakan Agama sebagai pedoman dalam berbangsa dan bernegara.

5. Gunakan Media baik cetak, Internet, radio atau televisi sebagai sarana pendidikan dan bukan sebagai propaganda suatu kepentingan, acara-acara yang mubazir, dan menebar aurat.

6. Lindungilah Keluarga dengan sanak saudara dari ancaman kebebasan yang kebablasan dengan agama dan ilmu pengetahuan yang bermanfaat.


Ya Alloh, Ya Rabb Kami lindungilah bangsa ini dari azabMu ya Alloh, berikanlah kami setetes hidayahMu agar hamba dapat melangkah dijalanmu, lindungilah keluarga kami dari segala malapetaka dan marabahaya dunia.