Senin, 20 Oktober 2008

SANG MAESTRO



disuatu acara lelang ada sebuah piano tua dilelang. sebuah piano tua
berdebu dan kelihatan sekali tak terawat disodorkan didepan para
hadirin peserta lelang. seorang petugas membuka penawaran Rp
10.000.000. tak seorang pun bergeming melakukan penawaran. petugas
lelang pun menurunkan nominal menjadi Rp 9.000.000. masih sama dengan
sebelumnya, tak seorang pun berminat untuk melakukan penawaran. Rp
8.000.000 turun lagi Rp 7.000.000, hingga ditawarkan Rp 1.000.000 pun
tak ada yg minat.

tiba2 dari kerumunan peserta lelang seorang
kakek2 mendekati piano. tanpa sepatah kata pun sang kakek beberapa kali
mengibaskan sapu tangan ke piano hingga beterbangan debu2 yg menempel.
dg perlahan si kakek membuka tutup piano dan mengambil posisi duduk.
sejurus kemudian jari jemari kakek tua sudah menari nari di atas piano
diiringi sebuah lagu yg keluar dari suara merdu kakek.

perasaan
semua pengunjung terbawa alunan lagu yg dinyanyikan, begitu menyentuh,
begitu merdu, dan begitu indah membuat hadirin menjadi takjub. akhirnya
satu lagu berakhir diiringi dg tepuk tangan yg sangat meriah dari
seluruh hadirin.

Sejurus kemudian, si kakek bergaya bak petugas
lelang membuka penawaran atas piano tsb dg harga Rp 50 juta. para
hadirin berebut menawar... hingga apa yg terjadi? yup, piano tua itu
terjual dg harga tembus angka Rp 2 milyar.
*****

menurut
hemat saya begitulah kondisi anak-anak kita, siswa-siswa kita,
murid-murid kita, mahasiswa kita. mereka akan tetap menjadi seperti
'piano tua' sebelum tersentuh oleh tangan si kakek. tidak ada yg sudi
menawar walau ditawarkan dg harga yg sangat rendah. dan mereka akan
menjadi sangat bernilai ketika berada di tangan si kakek, yg telah
berhasil merubah performa mereka.

sekarang pertanyaannya, siapakah si kakek itu?
si kakek itu tidak lain adalah sang maestro dunia, dan itu adalah KITA!

what? KITA? KITA siapa??!!!
- kita para orang tua kandung mereka
- kita sang ibunda tercinta yg dg belaian kasih sayangnya memberi pendidikan terbaik buat si buah hati
- kita sang ayah dg kewibawaannya memberi teladan yg akan jd panutan hidup anak2 kita
-
kita para kyai, ustadz/ah guru ngajinya .... dg pengajarannya tanpa
pamrih telah menunjukkan kepada kita baik buruk dunia tuk bekal setelah
mati
- para bapak/ibu guru yg dengan tulus mendidik anak2 kita dg
setiap malamnya bermunajat mendoakan untuk keberhasilan anak didiknya.

lalu, siapa lagi...?
saya
kira.... anda dan kita semua yg akan menjadi penerus jejak si kakek
tadi, kitalah sang maestro dunia itu... yg akan menjadikan mereka
anak-anak kita, anak-anak didik kita, para generasi muda akan menjadi
sangat bernilai tinggi yg akan memberi bobot dunia dengan kalimat
hak-NYA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar