Senin, 28 Januari 2008

Costumer Service Oriented Ala Rosululloh


Oleh Ridwan Hardiawan, S.Psi

Dalam situasi persaingan didunia usaha saat ini terkadang dibutuhkan salah satu strategi pemasaran yang jitu untuk menarik perhatian konsumen untuk melirik bahkan tertarik dengan produk yang kita miliki atau untuk mengedepankan skill atau kompetensi yang kita miliki seorang individu harus memiliki salah satu kompetensi yang dimilikinya. Salah satu diantaranya kemampuan customer service orientation.

Pengertian Customer Service Adalah setiap kegiatan yang diperuntukkan atau ditujukan untu memberikan kepuasan melalui pelayanan yang diberikan seseorang secara memuaskan. Pelayanan yang diberikan termasuk menerima keluhan / masalah yang sedang dihadapi. Seorang tersebut harus pandai dalam mencari jalan keluar untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh tamunya.

Syarat memiliki skill Customer Service orientation adalah sebagai berikut :

1. Syarat Fisik :

- Menarik dari segi wajah;

- ukuran badan, misalnya tinggi badan yang ideal

Berat badan juga harus ideal, jangan melebihi berat normal yang ideal juga jangan terlalu kurus.

- Memiliki jiwa yang sehat artinya sehat jasmani dan rohaninya.

2. Syarat mental, harus memiliki :

- Mental yang kuat dalam melayani tamunya, karena dengan mental yang kuat akan memberikan kepercayaan diri yang lebih baik, memberikan keyakinan dan menimbulkan sifat kejujuran dan tanggungjawab yang besar terhadap apa yang dilakukannya.

3. Syarat Kepribadian :

- Energik dan gesit;

- Rasa humor dan selalu ingin maju;

- Mampu mengendalikan diri;

- Tidak mudah marah;

- Tidak terpancing untuk berbuat atau berkata kasar;

- Mengendalikan gerakan-gerakan tubuh yang terlalu mengesankan

4. Syarat Sosial :

- Jiwa Sosial yang tinggi;

- Bijaksana;

- Budi pekerti yang luhur;

- Pandai bergaul dengan siapapun;

- Dapat bekerjasama dengan berbagai pihak;

- Pandai bicara dan tidak kaku.

Saat ini bagaimana kita menilik kemampuan tersebut berdasarkan sudut pandang islami; salah satu acuannya adalah keteladanan dari perilaku dan keteladanan Rosulullah Muhammad SAW.

Bagaimana keteladanan Sang Rosul dapat dijadikan acuan, mari kita telaah perilaku tersebut:

Nabi Muhammad saw adalah contoh teladan terbaik dan tipologi ideal paling prima. Hal ini digambarkan oleh al-Qur’an surat Al-Ahzab, 33: 21 yang berbunyi:

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا

(Sesunggunya pada diri Rasulullah saw. terdapat contoh tauladan bagi mereka yang menggantungkan harapannya kepada Allah dan Hari Akhirat serta banyak berzikir kepada Allah).

Berdasarkan ayat tersebut kita dapat mengambil suatu teori yang layak untukdikemukakan.

Rosulullah adalah manusia yang apabila kita bertemu atau meminta pendapat tentang suatu masalah maka kita akan sangat terpuaskan dengan untaian kalimatnya dan apabila kita memandangnya maka kita akan menemukan keteduhan didalamnya.

"Barangsiapa yang menghendaki kemuliaan, maka bagi Allah-lah kemuliaan itu semuanya. Kepada-Nya lah naik perkataan-perkataan yang baik dan amal yang shalih dinaikkan-Nya. dan orang-orang yang merencanakan kejahatan, bagi mereka azab yang keras dan rencana jahat mereka akan hancur."

Alangkah indahnya hidup ini sekiranya kita ditakdirkan memiliki kondisi hati yang membuat kita selalu merasakan nikmat dan bahagia setiap kali melihat kebaikan tersebar di muka bumi ini. Juga selalu merasakan nikmat dan lezat manakala kita sendiri berbuat kebaikan. Dan bahkan setiap desah nafas kita adalah cerminan rindunya senantiasa untuk dapat melakukan aneka kebaikan dan rindu pula akan semakin banyaknya saudara-saudara kita yang ikhlas dan sungguh-sungguh dalam menyebarkan kebaikan.

Islam mengajarkan untuk menebarkan kebaikan dan kebermanfaatan dalam hidup semua insannya, oleh karena itu adalah salah satu syarat untuk kemampuan individu untuk mampu melayani orang banyak (customer service). Pernah suatu ketika sedang diadakan majelis oleh Rosulullah dengan dihadiri oleh sahabat dan para pengikutnya, karena banyaknya jamaah yang hadir ada salah seorang sahabatnya terlambat dan tidak mendapatkan tempat, dengan sabarnya Rosul membuka selendangnya dan memberikannya kepada sahabatnya tersebut untuk alas duduknya dan Rosulullah bertanya kenapa tidak digunakan selendangnya untuk alas duduk sang sahabat tidak tega malah menciumi selendang tersebut.

Anas bin Malik r.a. berkata:

“Tiada seorangpun yang paling mereka sukai selain Rasulullah saw. Walaupun demikian, apabila mereka melihat Nabi saw., tidak ada yang berdiri (untuk menyambutnya), karena mereka tahu beliau tidak menyukai hal itu”.

Rosulullah tidak senang dielu-elukan dia sangat rendah hati dan selalu senang menjamu tamunya dengan baik walau dengan kesederhanaan dan sangat sopan serta ramah kepada setiap orang yang dijumpainya.

Dari hal tersebut dapat kita simpulkan untuk menempuh suatu customer service oriented maka harus melalui beberapa prasyarat dasar secara sederhana dapat kita simpulkan :

1. Senyum : Senyum merupakan shodaqoh yang paling kecil tingkatannya namun manfaatnya sangat besar Rosulullaoh sangat murah senyum dan digambarkan wajahnya terang benderang bagaikan bulan purnama. Senyum merupakan jendela hati dengan senyuman yang tulus akan terlihat warna hati yang mencerminkan keterbukaan akan hati yang tulus.

2. Salam : Salam adalah mendoakan bagi orang lain, ucapkan salam dengan menebarkan doa bagi sesama, Rosululloh selalu mengucapkan salam setiap beliau bertemu dengan orang lain.

3. Sapa : sapalah orang lain dengan panggilan yang baik, seperti Rosul menyapa para sahabatnya dengan panggilan yang baik, atau beliau menyapa istri-istrinya dengan panggilan-panggilan terhormat karena beliau adalah orang terhormat yang sangat rendah hati.

4. Sopan : Kesopanan merupakan perlambang keluhuran budi pekerti manusia, Rosululloh selalu bertingkah laku sopan kepada siapapun meski beliau dihujat, dicaci maki bahkan dianiaya tidak pernah menampilkan wajah sinis atau kebencian sehingga orang merasakan kasih sayang diwajahnya.

5. Santun : dalam bertutur kata menggunakan bahasa yang baik, dengan intonasi suara yang rendah dan gerak gesture tubuh yang secukupnya tidak berlebih-lebihan. Hal tersebut merupakan khas Rosulullah dalam menampilkan ucapan kata-katanya meski begitu beliau sangat tegas dan tidak dapat ditawar-tawar dalam menegakan aqidah.

6. Sederhana : Kesederhanaan atau kebersahajaan dalah salah satu ciri khas Rosulullah dalam setiap bertemu dengan para pengikutnya. Meski baju yang dipakai sangat sederhana bagi ukuran manusia mulia pemimpin umat sampai akhir dunia. Tidak berlebih-lebihan dalam menampilkan diri dan tetap menampilkan yang terbaik bagi orang banyak.

Semoga contoh keteladanan yang ditampilkan oleh Rosulullah menjadi cerminan bagi kita untuk tetap menampilkan yang terbaik bagi hidup kita yang singkat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar